Vehement

Siapa aku? Selalu saja sudah menulis kesimpulan, bahkan sebelum situasi tersebut selesai secara menyeluruh Selalu saja sudah menulis kesimpulan, bahkan saat proses belum dimulai Selalu saja sudah menulis kesimpulan, bahkan saat diri sendiri tidak melakukan kesimpulan itu Hal itu tidak berlaku dalam sebuah proses. Sepertinya. Atau. Aku tidak tahu juga. Aku seperti memakan prinsip-prinsip dalam hidupku sendiri, yaitu untuk tidak men judge  orang atau suatu hal hanya dari permukaannya saja. Nyatanya aku sendiri seperti itu. Sudah menarik kesimpulan hanya dari permukaannya saja.  Memang agak susah untuk menggali sampai ke akar, apalagi untuk hal yang besar. Tapi, ya dicoba saja terus. Dicoba untuk menggali terus. Lagian, you dont only live once . Jadi masih banyak kesempatan. Belajarlah Tapi aku merasa seperti, jauh dari proses sebuah proses. Haha. nhr [ Habis uas, 8 Des 2017 - NOX Coffe, welcomed by a heartwarming waiter]

Jadi, sekarang apa? Aku seperti berada di Plumfield Fairytale. Dunia yang dulu pernah ada di masaku beranjak remaja. Dunia yang kubuat setelah aku membaca novel karangan Louisa May Alcott, berjudul  Little Man. Tidak sampai habis haha, karena saat itu (atau sampai sekarang) aku malas untuk membaca hal yang sedikit susah. Mungkin setelah ini akan kubaca lagi, hihi (mungkin). Plumfield Fairytale, bukan sebuah dunia yang ramai, indah, maupun berwarna layaknya yang diinginkan seorang anak. Well,  sebenarnya juga bukan dunia yang kuinginkan. Namun, entah kenapa dunia itu selalu terfikirkan di benakku.  Sebuah teras, menghadap dengan halaman depan rumah yang luas, bahkan tak terlihat mana batasnya. Rerumputan hijau mengindahkan pandangan. Rumah kayu dengan kesan vintagenya menambah suasana tenang di sore hari, dilengkapi dengan Earl Grey Tea , salah satu teh favoritku. Matahari sore menyorotkan sinarnya dan kehangatannya dari arah samping terasku. Lalu apa? Ya, lalu ...

Halo! Apakabs? Jadi ini sebenarnya aku nulis untuk menjaga kekonsistenan diri dan sedang tidak ada keinginan yang sangat tinggi atau ide yang muncul di benak seperti biasanya saat menulis. Bahkan aku udah membiarkan laptop ini beroperasi tanpa operasi (hmm gimana tuh) selama mm aku bahkan tidak tau.  Jadi teman teman! Seiring waktu berjalan sangat cepat seperti atlet-atlet jalan cepat di olympics sana, aku semakin menemukan dan merasakan urgensi untuk kita menuntut banyak ilmu. Ehm, kuralat buuaannyaakk ilmu. Bahkan "buanyak"ku masih belum dapat mendeskripsikan secara eksplisit banyaknya ilmu yang ada di dunia ini. 

Dunia ini terlihat semakin ganas semakin aku melangkah menyusuri waktu dalam hidupku. Dunia ini terlihat semakin tidak pasti seiring aku melihat kanan dan kiri. Dunia ini terlihat semakin tidak berpihak kepadaku setiap kali kumelihat ke depan.  Sore ini, di waktu yang berbeda, aku pernah menghabiskan waktuku untuk hal dan sosok yang semua orang damba. Sore ini beberapa bulan yang lalu atau bahkan beberapa hari yang lalu aku masih merasakan kehangatan dunia. Aku berbaik sangka terhadap dunia. Aku berterimakasih kepada dunia, karena telah membuatku merasakan hangatnya berada di pelukannya, berada di dalam lingkaran kebahagiaan.  Namun saat ini aku berada di tengah lautan. Dalam. Sunyi. Jauh dari lingkaran kebahagiaan itu. Aku takut akan malam hari. Untung aku memiliki perahu kecil ini, yang muat akan tubuh kecilku. Berhasil menunda waktuku untuk tenggelam yang kemudian mungkin tak terselamatkan. Kuulangi lagi, hanya menunda. Seperti trap card Nutrien Z pada Yu Gi Oh Due...

Pagi ini, 07.00 WIB Aku sudah beranjak dari kasurku, melakukan kebiasaan pagi, membuka jendela kamar, mematikan lampu, membuka jendela-jendela rumah, pintu, minum air putih, lalu menyalakan TV. Selama aku melakukan hal-hal tersebut, aku dilandai suatu keraguan. Pagi ini, 17 Agustus 2017, 3 jam menuju detik detik proklamasi 72 tahun yang lalu. Hari hari sebelumnya, aku tidak banyak melewati rangkaian perayaan Kemerdekaan Indonesia yang banyak diisi dengan lomba-lomba,kumpul warga, dsb. Namun, beberapa hari sebelumnya ada hal-hal yang menyuruhku untuk merayakan kemerdekaan ini sebaik mungkin, supaya kemerdekaan bukan hanyalah kenangan atau urutan peristiwa sejarah yang di tulis di buku sejarah anak muda.

Hal ini sering terjadi di hidup kita. Malahan selalu terjadi. Semuanya harus melalui prosedur keputusan. Karena di dunia ini banyak pilihan.  HELLO PEPHUL! It has been a big week for me. I recently faced a pretty bizarre days that you know, i don't really think i could face it. I'm a 17 years old girl, a senior high school student, and in another 10 months i will have to be a different person than i am today, because i will face the 'SBMPTN' in order to get into a college. Yes, the preparement and consolidation of myself is very essential and necessary to be start from now on.  What me and most friends do in this kind of days is searching for the best 'courses'. In chosing which courses is best also needs a good research. Skip skip skip on to that part, and at the end of the day, i believe i made a mistakes. People, when u're dealing something that might need sacrifice from other people, please becareful. Don't ever let it be a form of deficit...

Holding something, when you were still a kid must be something that's a bit hard. Especially when you are still a baby. You still have no idea on how to use your muscles properly in order for you to hold something. You're still weak, vulnerable, and cute obviously. Haha. Even, eventually you'll be able to learn how to hold something with the energy and good synergies of your muscles and brain and blabla where i don't really need to explain haha because it's an automatic response from the brain. Yes, but eventually when you're one, you can hold your own bottle or glass for you to drink, you can hold and bring something to a different places, you'll be able to hold something with a firm holding As well as when you're growing up, the word "Hold" will be aplicated into a more complicated things. You need to hold your ego, hold your lust, wants, feelings, emotion, and with the different context you need to be able to hold your principe, hold yo...

Ada yang bilang, melepaskan itu melegakan Seperti kamu melepaskan diri dari suatu ikatan Terlepaskan dari suatu jabatan Terlepaskan dari amanah dan beban Melepaskan dari suatu genggaman Melepas sepatu bahkan juga melegakan Melepaskan seperti itu yang melegakan Namun bagaimana jika genggaman itu nyaman? Bagaimana jika ikatan itu indah? Dan terpaksa dilepaskan Disitu ikhlas bertindak Diharapkan diterima di hati para penderita Bahkan telah memberi jaminan semua akan lebih baik Tapi manusia memang tak pernah puas, tak mau menunggu Apalagi yang terjebak dalam kegelapan Namun, Percayalah akan adanya istana megah yang sebelumnya tanah Percayalah akan adanya pencapaian yang sebelumnya kegagalan Percayalah akan adanya keutuhan yang sebelumnya kehilangan Karena ini sudah saatnya..... nhr [So sunny and Bright day, Yogyakarta] originally 11.08 AM, 6/14/17

Jumped on to excitement when i found out, my boyfriend passed the test for college (SBMPTN 2017) With shaky hands and teary eyes i couldn't believe, the prayer i just praised few minutes before i received the news is exactly the same.  He's the guy that i told you on the prior post. He's the guy that helped me through my thick and thin. He's the guy that is always excited on to games. He's the guy that is always loud! haha He's the guy that drives me home from school [but not anymore:"(( ] or take me out to see the destruction of my city ahahha. He's the guy that had just accepted in Internation Relation Universitas Airlangga 2017 ladies and gentlemen!!!!  Damn! I couldn't believe even when i saw the proof. It's just wow. While there are also others who didn't get accepted yet they studied harddddd. Men he wasn't. He didn't specially go to course for sbm, he didn't specially study for sbm the night before, and he obvio...

It's been a while, but things hasn't changed. Significantly. _____________________________________________________ Hi, everyone. Whoever read this blog. Let me introduce my self for a prologue, a pretty pathetic  ordinary girl who has so many dreams and wants but done little to get near to it. Unaware of how she became the girl today, simply wasting most of the time of her life in the past few years. Likes to underestimate herself, yet knew it isn't a good way to at least appreciate the presence of herself. Accidently put those personality inside the mindset like a seed flew to the ground and indirectly planted, but never knew it was watered each days. Being reckless on to something that is very essential. Who should i blame?  Recently, i am trying to arrange the time during my junior high school until my senior high school phase, where i mostly ever felt changes in my life. Such as, being on the bottom in the class, unable to recognize other people's f...