Lalu Apa?
Jadi, sekarang apa?
Aku seperti berada di Plumfield Fairytale. Dunia yang dulu pernah ada di masaku beranjak remaja. Dunia yang kubuat setelah aku membaca novel karangan Louisa May Alcott, berjudul Little Man. Tidak sampai habis haha, karena saat itu (atau sampai sekarang) aku malas untuk membaca hal yang sedikit susah. Mungkin setelah ini akan kubaca lagi, hihi (mungkin). Plumfield Fairytale, bukan sebuah dunia yang ramai, indah, maupun berwarna layaknya yang diinginkan seorang anak. Well, sebenarnya juga bukan dunia yang kuinginkan. Namun, entah kenapa dunia itu selalu terfikirkan di benakku.
Sebuah teras, menghadap dengan halaman depan rumah yang luas, bahkan tak terlihat mana batasnya. Rerumputan hijau mengindahkan pandangan. Rumah kayu dengan kesan vintagenya menambah suasana tenang di sore hari, dilengkapi dengan Earl Grey Tea, salah satu teh favoritku. Matahari sore menyorotkan sinarnya dan kehangatannya dari arah samping terasku. Lalu apa?
Ya, lalu apa? Karena bayanganku, duniaku hanya sampai situ. Tidak ada orang hadir, bahkan hewan-hewan tak mau hadir dalam bayanganku saat aku berada di dunia itu. Namun dunia itu terasa seperti mm nyata? Atau aku sangat mudah dahulu untuk membayangkan berada disana. Namun hanya sampai situ saja. Hanya sampai situ. Fantasi lain yang ingin kumasukkan ke dalam dunia itu seperti magnet yang mempunyai kutub yang sama, saling menolak. Tidak mengizinkan masing-masing untuk berada di zona yang sama. Seperti tidak mengizinkan diriku untuk berinteraksi dengan makhluk hidup yang lain. Memang sih, perabotan-perabotan vintage berlatar belakang padang rumput luas sangat photogenic. Ya! Tempatnya saja yang begitu. Tapi sama saja kalau itu semua tidak ada artinya, tidak ada yang mengesankan hati. Cuma pajangan. Akupun tidak dapat menemukan makna lebih dari dunia itu selain... itu adalah situasi yang kubenci yang kukira menenangkan.
Benar, itu adalah situasi yang sangat kubenci. Sama seperti saat melihat film "Zombieland" dimana tidak ada orang lain selain kamu, cowok yang baru kamu temui, beberapa kawannya, dan zombie-zombie. Aneh! Sangat aneh rasanya. Tapi setidaknya dalam film-film seperti masih ada seseorang yang hidup lah ya. Tidak sendiri. Lah kalo ini?
Dan dinamakan apa situasi itu?
Sepi
(Ya memang perlu di perbesar seperti ini supaya terasa penekanannya)
Memang, terkadang sepi bukanlah melulu saat tidak ada orang disampingmu. Bahkan, di keramaian sekalipun banyak yang masih merasa sepi. Entah karena tidak ada orang disekelilingmu yang sependapat denganmu, yang menghargai dirimu, ataupun ya you guys name it yourself. Tapi ada juga kan saat tidak ada orang pun disekitar kita, kita tetap merasa utuh dengan diri kita sendiri. Hmm, terkadang fenomena manusia itu memang rumit. Eh? Terkadang? Bukan hanya terkadang, namun sering. Dan, yaa terkadang kita sendiri memang yang membuatnya tambah rumit.
Plumfield Fairytale, aku seperti ber-reuni dengan khayalanku. Haha lucu ya. Sekaligus aneh. Tapi, dari situ aku menemukan bahwa, aku sedang merasa 'kesepian'. Aduh, terkesan sangat payah dan lemah. Walaupun menurutku, hal itu memang perlu dilalui supaya kita bisa benar benar mengetahui keadaan kita. Terkadang perlu analogi supaya kita dapat memahami dan mencari tahu apa yang harus dilakukan setelahnya. Ya! Yang terpenting adalah apa yang harus kita lakukan setelahnya. Bukankah memang hidup itu harus moving forward, harus move on? Jangan stuck di tempat yang sama terus. Kalau kata Martin Luther King Jr,
Hmm, aku baru menyadari. Oke oke, ini terkesan sangat mmm, aneh mungkin untuk remaja jaman now atau gimana ya? Tapi, aku baru saja men-scroll timeline Instagram dan... aku melihat foto yang diunggah oleh //sekretariat.kabinet// HAHAHA tertawakan saja diriku, tapi kalimat yang tertera di foto tersebut seperti mendukungku untuk benar-benar moving forward. Presiden Joko Widodo selaku Inspektur Upacara pada HUT Ke-46 Korps Pegawai Republik Indonesia (Korpri) beramanat, "Jangan pernah berhenti berinovasi, manfaatkan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi untuk menciptakan terobosan layanan publik yang efektif, efisien, transparan, cepat, dan akuntabel." Kata-kata itu terkesan umum untuk dikatakan oleh seorang pemimpin, namun aku melihat luasnya makna dan pengharapan dalam kalimat tersebut. Ya, untuk mencapai kriteria-kriteria yang diharapkan itu pastinya susah kan? Wong disuruh kritis dalam menghadapi persoalan yang bahkan itu simple aja masih susah. Masih belum bisa membedakan personal dan profesional, gimana mau memberikan pelayanan publik yang ideal?
Loh loh haha malah ngomong yang lebih serius. Agak ngelantur deh HAHAH
Ya pokoknya gitu guys.
Jadi.. Lalu apa?
Lalu aku harus melangkah, kalau bisa langkahnya yang besar dan cepat. Supaya bisa buat perubahan! Supaya bisa memberikan manfaat buat banyak orang! Supaya Indonesia bisa maju! Supaya jadi lebih cerdas! Supaya hidup itu bermakna! Supaya bisa menjadi pribadi yang utuh. Supaya nggak perlu lagi balik ke Plumfield Fairytale.
nhr
Benar, itu adalah situasi yang sangat kubenci. Sama seperti saat melihat film "Zombieland" dimana tidak ada orang lain selain kamu, cowok yang baru kamu temui, beberapa kawannya, dan zombie-zombie. Aneh! Sangat aneh rasanya. Tapi setidaknya dalam film-film seperti masih ada seseorang yang hidup lah ya. Tidak sendiri. Lah kalo ini?
Dan dinamakan apa situasi itu?
Sepi
(Ya memang perlu di perbesar seperti ini supaya terasa penekanannya)
Memang, terkadang sepi bukanlah melulu saat tidak ada orang disampingmu. Bahkan, di keramaian sekalipun banyak yang masih merasa sepi. Entah karena tidak ada orang disekelilingmu yang sependapat denganmu, yang menghargai dirimu, ataupun ya you guys name it yourself. Tapi ada juga kan saat tidak ada orang pun disekitar kita, kita tetap merasa utuh dengan diri kita sendiri. Hmm, terkadang fenomena manusia itu memang rumit. Eh? Terkadang? Bukan hanya terkadang, namun sering. Dan, yaa terkadang kita sendiri memang yang membuatnya tambah rumit.
Plumfield Fairytale, aku seperti ber-reuni dengan khayalanku. Haha lucu ya. Sekaligus aneh. Tapi, dari situ aku menemukan bahwa, aku sedang merasa 'kesepian'. Aduh, terkesan sangat payah dan lemah. Walaupun menurutku, hal itu memang perlu dilalui supaya kita bisa benar benar mengetahui keadaan kita. Terkadang perlu analogi supaya kita dapat memahami dan mencari tahu apa yang harus dilakukan setelahnya. Ya! Yang terpenting adalah apa yang harus kita lakukan setelahnya. Bukankah memang hidup itu harus moving forward, harus move on? Jangan stuck di tempat yang sama terus. Kalau kata Martin Luther King Jr,
“If you can't fly then run, if you can't run then walk, if you can't walk then crawl, but whatever you do you have to keep moving forward.”
Hmm, aku baru menyadari. Oke oke, ini terkesan sangat mmm, aneh mungkin untuk remaja jaman now atau gimana ya? Tapi, aku baru saja men-scroll timeline Instagram dan... aku melihat foto yang diunggah oleh //sekretariat.kabinet// HAHAHA tertawakan saja diriku, tapi kalimat yang tertera di foto tersebut seperti mendukungku untuk benar-benar moving forward. Presiden Joko Widodo selaku Inspektur Upacara pada HUT Ke-46 Korps Pegawai Republik Indonesia (Korpri) beramanat, "Jangan pernah berhenti berinovasi, manfaatkan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi untuk menciptakan terobosan layanan publik yang efektif, efisien, transparan, cepat, dan akuntabel." Kata-kata itu terkesan umum untuk dikatakan oleh seorang pemimpin, namun aku melihat luasnya makna dan pengharapan dalam kalimat tersebut. Ya, untuk mencapai kriteria-kriteria yang diharapkan itu pastinya susah kan? Wong disuruh kritis dalam menghadapi persoalan yang bahkan itu simple aja masih susah. Masih belum bisa membedakan personal dan profesional, gimana mau memberikan pelayanan publik yang ideal?
Loh loh haha malah ngomong yang lebih serius. Agak ngelantur deh HAHAH
Ya pokoknya gitu guys.
Jadi.. Lalu apa?
Lalu aku harus melangkah, kalau bisa langkahnya yang besar dan cepat. Supaya bisa buat perubahan! Supaya bisa memberikan manfaat buat banyak orang! Supaya Indonesia bisa maju! Supaya jadi lebih cerdas! Supaya hidup itu bermakna! Supaya bisa menjadi pribadi yang utuh. Supaya nggak perlu lagi balik ke Plumfield Fairytale.
nhr
[ Siang hari, 212 - Lantai Bumi (enak lo tempatnya, caffe lattenya juga enak)]
Comments